Prinsip kerja aktuator listrik adalah konversi energi listrik menjadi gerakan mekanis melalui motor elektromagnetik dan sistem transmisi mekanis
Mekanisme inti
- Aktivasi Listrik: Sinyal masukan (digital on/off atau analog 4-20mA) memicu unit kontrol untuk memasok daya ke motor internal.
- Rotasi Motor: arus yang mengalir melalui kumparan kawat motor menciptakan medan magnet. medan ini berinteraksi dengan magnet di motor untuk memutar poros dengan kecepatan tinggi dengan torsi yang relatif rendah.
- Amplifikasi torsi: Agearbox(misalnya, dorongan, cacing, atau gigi planet) mengurangi kecepatan tinggi motor sambil secara signifikan meningkatkan torsi untuk memberikan kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan beban berat.
- Konversi Gerak:
- Mesin penggerak putar: output gear langsung memutar poros, biasanya untuk 90 ° (perempat putaran) atau 360 ° (multi-putaran) operasi katup.
- Akturator linier: Gerakan rotasi diubah menjadi gerak lurus dengan menggunakansekrup timbalatausekrup bolaSaat sekrup berputar, kacang bergerak sepanjang panjangnya, memperpanjang atau menarik batang atau piston.
Fitur Kontrol dan Keamanan
- Switch Batas: Ini memotong daya ke motor ketika aktuator mencapai posisi sepenuhnya diperpanjang atau ditarik kembali, mencegah kerusakan mekanis.
- Sensor umpan balik: Komponen sepertiPotensiometerataupengkodememberikan data real-time tentang posisi tepat aktuator ke PLC (Programmable Logic Controller) untuk kontrol modulasi yang tepat.
- Mekanisme Keamanan Kegagalan: Dalam hal kehilangan daya, sistem seperti cadangan baterai atau mekanisme spring-return mengembalikan aktuator ke posisi "default" yang aman.
- Penghentian: Sering dipasang pada motor, ini mengunci rotor di posisi ketika tidak digunakan untuk mencegah kekuatan eksternal (seperti tekanan cairan dalam pipa) dari mengemudi kembali mekanisme.

