Pengelolaan Gudang DCL dan Tindakan Penelusuran Produk

October 9, 2025
berita perusahaan terbaru tentang Pengelolaan Gudang DCL dan Tindakan Penelusuran Produk
1. Pengelolaan Gudang
  1. Penerimaan & Pemeriksaan
    • Memeriksa dan memverifikasi barang yang masuk terhadap pesanan pembelian (kuantitas, model, kemasan).

    • Catat nomor batch/lot, nomor seri, informasi pemasok.

    • Menolak atau mengasingkan barang-barang yang gagal pemeriksaan.

  2. Lokasi persediaan & Kontrol penyimpanan
    • Atur lokasi penyimpanan tetap atau dinamis dengan label bin/rack yang jelas.

    • Gunakan barcode / RFID tagging untuk setiap palet / karton / unit.

    • Mengeksekusi “first in, first out” (FIFO) atau “first expire, first out” (FEFO) sesuai yang berlaku.

    • Memantau kondisi lingkungan (suhu, kelembaban) jika perlu, dan menyimpan catatan.

  3. Sistem Manajemen Gudang (WMS)
    • Menggunakan WMS untuk mengelola stok, stok keluar, transfer, replenishment, menghitung siklus, dll.

    • Visibilitas persediaan secara real time untuk menghindari perbedaan dan kekurangan persediaan.

    • Mengintegrasikan WMS dengan sistem ERP, produksi, dan kualitas.

  4. Penghitungan Siklus & Audit
    • Melakukan penghitungan siklus reguler (harian, mingguan, bulanan) untuk memverifikasi persediaan fisik terhadap catatan.

    • Selidiki dan selesaikan perbedaan dengan segera.

    • Menggunakan sistem pemindaian otomatis / robotika untuk membantu penghitungan (seperti yang telah dilakukan DCL Logistics dengan DexoryView, meningkatkan akurasi lokasi pallet dan kecepatan penghitungan)

  5. Penanganan Bahan & Kontrol Aliran Kerja
    • Menggunakan sistem kontrol gudang (WCS) untuk mengkoordinasikan konveyor, sorter, AS/RS, picking, packing, dll.

    • Optimalkan jalur picking, batch picking, dan konsolidasi order untuk mengurangi perjalanan dan kesalahan.

    • Menerapkan prosedur operasi standar (SOP) untuk penanganan, pergerakan, dan pengemasan.

  6. Keamanan & Kontrol Akses
    • Batasi akses gudang untuk personil yang berwenang.

    • Pemantauan melalui CCTV, kartu kunci, log masuk.

    • Jaga agar gudang tetap bersih dan terorganisir agar tidak terjadi kebingungan dan kerusakan.

  7. Pengembalian / Cacat / Manajemen Karantina
    • Tentukan area karantina untuk produk yang cacat, dikembalikan, atau tidak sesuai.

    • Pelacakan pergerakan barang-barang tersebut dan status resolusi.

    • Setelah diperbaiki atau dibuang, perbarui catatan sesuai.

  8. Pemantauan Kinerja & KPI
    • Memantau metrik kunci seperti akurasi persediaan, akurasi pemesanan, pengiriman tepat waktu, omset stok.

    • Gunakan dashboard dan peringatan untuk bendera anomali.


2. Pengukuran Pelacakan Produk (Sistem Pelacakan)
  1. Identifikasi dan Pelabelan Unik
    • Tugaskan pengidentifikasi unik untuk setiap unit produk, batch, atau lot (misalnya nomor seri, kode lot, barcode, QR code, RFID).

    • Label harus memuat informasi utama: model produk, batch/lot, tanggal produksi, kedaluwarsa (jika berlaku).

  2. Pengambilan Data di Setiap Langkah
    • Pada setiap langkah proses (penerimaan, penyimpanan, produksi, inspeksi, pengemasan, pengiriman), scan dan merekam identifikasi.

    • Catat metadata terkait: cap waktu, operator, mesin, bahan yang digunakan, hasil inspeksi kualitas.

  3. Menghubungkan Rekaman Melalui Siklus Kehidupan
    • Mempertahankan hubungan antara bahan baku, subkomponen, langkah perakitan, catatan uji, dan produk akhir.

    • Simpan log jejak sehingga Anda dapat melacak ke belakang (bahan baku yang digunakan dalam satuan) dan ke depan (di mana unit dikirim).

  4. Database Pelacakan / Sistem Informasi
    • Gunakan database terpusat (atau modul ERP) untuk menyimpan semua data jejak.

    • Menyediakan fungsi kueri: diberikan seri / banyak, mengambil sejarah lengkap (pemasok, proses, inspeksi, penyimpanan, pengiriman).

  5. Mengingat & Kepersiapan Kontingensi
    • Dapat dengan cepat mengidentifikasi dan mengisolasi batch yang terkena jika cacat atau masalah keamanan ditemukan.

    • Mempertahankan “kegiatan pelacakan peristiwa kritis” dan “elemen data kunci” untuk mendukung tindakan penarikan (konsep serupa yang digunakan di industri yang diatur).

  6. Audit Trail & Perubahan Kontrol
    • Mencegah modifikasi / penghapusan data jejak yang tidak sah; menyimpan log perubahan bertanda waktu.

    • Kontrol versi untuk konfigurasi dan proses sistem.

    • Audit berkala untuk memvalidasi integritas data jejak.

  7. Transparansi & Pelaporan
    • Memberikan laporan pelacakan kepada klien atau badan pengatur sesuai kebutuhan (misalnya untuk audit kualitas, kepatuhan).

    • Opsional, memungkinkan pelanggan untuk memindai QR / barcode untuk melihat asal produk (untuk peningkatan transparansi).

  8. Teknologi lanjutan (opsional / masa depan)
    • Sensor RFID atau IoT untuk mengotomatiskan pelacakan dan pemantauan lingkungan.

    • Blockchain atau buku besar terdistribusi untuk traceability tamper-bukti di berbagai pemangku kepentingan.

    • Sistem penglihatan atau penglihatan komputer untuk membantu membaca jejak (kode warna, pengenalan pola)